Sadis! 6 Orang Dieksekusi ISIS dengan Cara Dierebus Didepan Umum

Kekejaman yang dilakukan oleh ISIS tak pernah menunjukkan nilai-nilai Islam. Informasi terbaru muncul dari Mosul, Iraq. Algojo ISIS kembali melakukan aksi sadisnya dengan merebus enam orang yang dianggap sebagai mata-mata di dalam tong berisi ter.

Ter adalah sebuah cairan berwarna hitam yang biasa digunakan untuk aspal yang sedang mendidih.

Aksi eksekusi sadis itu dilakukan oleh kelompok radikal ini berdasarkan keputusan ‘pengadilan syariah’ versi ISIS di al-Shora, Iraq.

Dilansir dari Daily Express yang diperoleh dari inilah.com, enam orang yang direbus sampai mati itu diduga oleh ISIS sebagai mata-mata bagi kelompok musuh.

Eksekusi kejam itu dilakukan di depan umum, tepatnya di sebuah pusat komando ISIS di al-Shora sebagai bentuk propaganda ISIS untuk menyebarkan ketakutan kepada warganya.

Enam korban rebusan ISIS tersebut kesemuanya berasal dari Mosul. Mereka dituduh ISIS sebagai mata-mata dari Iraq sebelum mereka ditangkap dan dieksekusi secara keji.

“ISIS mengeksekusi enam orang dari Mosul karena berkolaborasi dengan Komando Operasi Ninive. Hukuman mati dilaksanakan ISIS Syariah Court,” tulis Daily Mail mengutip Iraqi News yang diperoleh dari kompas.com.

Eksekusi dengan merebus ke dalam ter panas ini merupakan kali pertama ISIS dalam menghukum orang yang menurut mereka bersalah.

“Enam orang ditaruh di dalam tangki berisi ter mendidih dan eksekusi dilakukan di salah satu markas ISIS di al-Shora,” kata sumber, dikutip dari Daily Express yang diperoleh dari inilah.com.

“Eksekusi dilakukan dengan tujuan menyulut rasa takut di antara warga,” lanjut sumber.

Informasi pembunuhan terbaru mengabarkan, terungkap sedikitnya 100 orang telah dieksekusi ISIS dalam satu pekan terakhir atas tuduhan sebagai mata-mata.

Pada bulan lalu, ISIS mengeksekusi sedikitnya empat pesepak bola di depan perkumpulan anak-anak dan 25 warga sipil dengan melarutkan mereka dalam cairan asam korosif.

Mengenai kejadian ini, seorang petinggi militer Irak menjelaskan, pembunuhan sadis itu merupakan pertanda bahwa ISIS semakin putus asa lantaran terus mendapat tekanan dari berbagai pihak dan kekalahan dalam berbagai pertempuran terus mereka alami.

Brigadir Jenderal Abdul-Karim Sabawi mengungkapkan pada bulan Juli lalu, “ISIS menangkap 23 pemuda dari Nimrod dan al-Salamiya dan memenggal mereka”.

Pada saat itu, korban dituduh telah bekerja sama dengan pasukan keamanan Iraq. “Kejahatan keji ini terjadi setelah persiapan untuk membebaskan Mosul dari kendali ISIS hampir rampung.” Lanjut Sabawi, dikutip dari kompas.com.

Mayoritas bentuk eksekusi yang dilakukan oleh ISIS adalah dengan cara memenggal kepala korban. Berdasarkan catatan Kompas.com, hukuman mati yang pernah diterapkan ISIS terhadap terpidana selama ini yaitu dengan cara memenggal, merajam dengan batu, melempar dari gedung tinggi, dan membakarnya.

Sumber: http://suratkabar.id

Tweet

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.